Beliau adalah Pak Mamat (37 th). Tinggal bersama istri, dan kedua orang anaknya di Kampung Taip, Desa. Cigeulis, Pandelang, Banten.

Keluarga ini tinggal di atas sepetak tanah berukuran 4x7 meter dengan bangunan rumah yang tidak layak huni. Beralaskan tanah, berdinding bilik rapuh dan lapuk, juga banyak lubang. Tak mampu menahan dinginnya angin malam.

^{Foto Rumah Keluarga Pak Mamat} 

Tak satupun bagian rumah ini yang bisa disebut layak.

Kamar, dapur bahkan temat mandi cuci kakusnya. Terlihat kain juga terpal dibuat sedemikian rupa guna menutupi bagian rumah yang kosong dan berlubang. Atap gentingnya disangga bambu yang mulai keropos dimakan usia. Atap yang berlubang membuat keluarga ini harus bergelut dengan bocor jika hujan datang.

^{Foto Kamar}

^{Foto Kamar Mandi}

^{Foto Dapur}

Kondisi tempat tinggalnya menjadi kekhawatiran bagi Pak Mamat

Kondisi rumah saat ini tidak mampu menahan dinginnya angin dan derasnya hujan, membuat Pak Mamat dan keluarganya sering sakit sakitan. Rian, anak pertamapun pun sedang berbaring demam.

^{Foto Rumah Tampak Samping}

Penghasilan Pak Mamat Tidak Menentu.

Pak Mamat bekerja sebagai kuli serabutan, apapun ia lakukan untuk menafkahi keluarganya. Begitu juga sang istri, Ibu Ani sering menjadi buruh tani guna membantu Pak Mamat mencukupi kebutuhan keluarga.

Namun tak setiap hari ada pekerjaan untuk Pak Mamat dan istrinya. Penghasilannya tak menentu, untuk makan sehari-hari pun sulit. Seringkali Pak Mamat dan istrinya menanggung malu kepada tetangga sekitar karena sering berhutang.

Pak Mamat berharap dapat memperbaiki rumahnya. Tak perlu bagus apalagi mewah. Pak Mamat berharap setidaknya anak-anaknya tidak kedinginan, terlindungi ketika angin dan hujan datang menerjang.

Sahabat, yuk bantu wujudkan mimpi Pak Mamat!

Klik "Donasi Sekarang" dan berikan donasi terbaikmu.