Desa Dedeta merupakan desa terluar di timur laut Indonesia. Tepatnya terletak di Kecamatan Loloda Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

Minimnya akses transportasi, komunikasi dan banyak hal melahirkan garis kemiskinan tak berkesudahan di Desa ini.

Desa Dedeta memiliki sekitar 150 rumah yang didominasi tidak layak huni. Beratap daun rumbia, berdinding pelapah pohon sagu dan beralas tanah. Rumah-rumah tua yang hampir terbang jika ada angin. Bocor, banjir saat hujan turun.

Perkenalkan beliau adalah Sadek Rajab. Kakek berusia 80 tahun. Hidup sebatang kara dengan 1 cucu berusia 9 tahun. Beliau tidak punya mata pencaharian. Kehidupannya hanya mengandalkan pemberian dari tetangga dan masyarakat sekitar.

Rumah Kakek Rajab Tidak Layak

Tempat tinggal beliau beratapkan seng yang berlubang. Ketika hujan, Kakek Rajab harus bergelut dengan atap yang bocor. Belum ketika angin besar menerpa rumah. Membuat Kakek takut jika sewaktu waktu atap rumahnya roboh menimpa ia dan cucunya.

Kondisi rumah diperparah dengan jendela yang menganga kiri kanan, kasur pun tak ada. Angin malam sudah pasti menerpa tubuh tua kakek. Tentu berbahaya bagi kesehatan beliau.

Botol-botol bekas berisi air minum berjejer memenuhi meja utama. Kotor, kumuh dan bau itulah kesan pertama saat memasuki rumahnya.

Tepat di muka rumah, ada pagar terbuat dari kain-kain sisa berbentuk kurungan. Betapa tersentaknya, karena saat membuka tempat itu ternyata di dalam ada lubang berdiameter sekitar 20 cm yang ternyata lubang tersebut digunakan untuk buang air besar (BAB).

Memang rumah tak layak huni di daerah ini di dominasi tanpa MCK.

Begitu pula yang dirasakan Kakek Rajab, beliau harus menggali lubang dahulu jika ingin buang air besar, miris.

Jangankan untuk memperbaiki rumahnya, untuk sehari-hari saja sulit. Kakek Rajab hidup dari belas kasih masyarakat sekitar.

Yuk ikut gerakan kebaikan untuk wujudkan mimpi Kakek Rajab memiliki tempat tinggal yang layak.

Klik "DONASI SEKARANG" hadirkan kebahagiaan untuk Kakek Rajab.