Duka Pejuang Demokrasi
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Perjuangan ini, gugur di tengah jalan…
Banyak rumah tengah menunggu kembalinya pejuang dalam keadaan sehat dan selamat. Tapi nyatanya hanyalah mimpi bagi segelintir orang.
Cita tak sampai, ratusan orang meninggal dunia setelah beberapa hari ikut terjun ke lapangan.
Duka pun tengah merundung Ibu Suwarni dan keempat putranya. Suaminya, Pak Said Hasan (57), telah gugur setelah bertugas mengawal suara rakyat di KPPS Komo Luar, Kec. Wenang, Manado.
“Beliau selalu bilang merasa kelelahan dan kurang istirahat”, ujar Ibu Suwarni.
Sejak 14 – 21 April, Pak Said sudah padat bekerja, mulai dari penyebaran surat undangan hingga persiapan tempat pemilu. Beliau rela meninggalkan pekerjaannya sebagai Pegawai Kamenag dan Pengawas Ujian SMP di Saenger. Rencananya, setelah selesai dari KPPS, Pak Said akan kembali menuju Saenger.
Kisah Pak Said adalah satu dari 119 orang yang menyisakan isak tangis dalam pemilu kali ini.
Yuk #SahabatBerbagi berikan penghargaan bagi para pejuang demokrasi dan ringankan duka bagi keluarga yang ditinggalkan dengan klik DONASI SEKARANG.
Duka Pejuang Demokrasi
terkumpul dari target Rp 50.000.000