Berdayakan Ekonomi Tunanetra
terkumpul dari target Rp 67.310.000
Sri Wahyuni atau biasa dipanggil Yuni (48) adalah seorang tunanetra. Ia memiliki 3 orang anak dari 2 kali pernikahan. Anak pertama dan kedua memilih tinggal bersama ayahnya. Kini, ia tinggal bersama suami kedua dan anaknya bernama Isma.
Dulu Bu Yuni seorang tukang pijat. Namun sejak pandemi, sudah hampir setahun ini tidak pernah mendapatkan pelanggan lagi karena aktifitas pekerjaannya diperlukan kontak langsung, sehingga tukang pijat menjadi profesi yang banyak ditinggalkan pelanggan.
Suaminya, Pak Pipin pun bekerja serabutan dengan penghasilan pas-pasan, karena kondisinya sudah lanjut usia dan tidak bisa banyak aktifitas.
Kondisi ini akhirnya membuat Bu Yuni memutuskan “turun ke jalan” dengan datang ke pasar setiap pekan membawa speaker dan mic, melantunkan ayat-ayat Al-Quran dan syair-syair agama.
Sebetulnya Bu Yuni bisa berjualan kerupuk, namun terlalu beresiko karena Bu Yuni tidak tahu banyak jalan dan si kecil Isma selalu ingin ikut bersama ibunya.
Di kontrakannya, Bu Yuni ingin bisa memproduksi kerupuk sendiri yang nantinya dititipkan ke warung-warung dan juga ingin membeli mesin penggiling padi menjadi beras. Namun hingga kini hasil ngamennya hanya cukup untuk makan.
Yuk Sahabat bantu Bu Yuni perbaiki kondisi ekonominya dengan miliki modal usaha, klik DONASI SEKARANG.
Berdayakan Ekonomi Tunanetra
terkumpul dari target Rp 67.310.000