Perjuangan Seorang Ayah Demi Kesembuhan Ruhhi
terkumpul dari target Rp 150.000.000
Nyawa sang anak terancam akibat sakit matanya semakin menjadi. Ayah yang sebagai buruh tani pontang panting cari kerjaan demi bisa selamatkan nyawa sang anak. Sayang, yang membutuhkan jasanya tak selalu ada. Sedangkan kondisi sang anak makin DROP. Terpaksa 1 tahun pengobatannya harus menggantung.
“kalo bisa di pindahkan penyakitnya saya rela menanggung sakit anak saya dari pada dia yang menderita”
Anak bungsu Pak Yayat bernama, Ruhhi (3th) mengalami ujian bertubi-tubi. Sejak usia 3 bulan ia mengalami kelainan pada mata kirinya. Pak Yayat dan Istri menggapnya kelinan biasa karena tidak ada keluhan apapun dari sang anak. Namun sejak usianya 2 tahun kelainan matanya semakin menjadi hingga mata kirinya sakit dan tidak bisa melihat lagi. Dengan rasa panik, Pak Yayat dan Istri membawanya ke rumah sakit terdekat. Tak disangka dokter memvonis penyakit yang di derita Ruhhi adalah penyakit yang tak biasa, lalu dokter setempat merujuknya ke RS yang lebih besar di Bandung.
Sejak itulah Pak Yayat seorang diri bulak balik menggendong Ruhhi ke rumah sakit naik angkutan umum yang jaraknya hampir 100KM, tak terhitung Pak Yayat bulak balik mengantar sang anak hingga akhirnya setelah tindakan kemo pertama, Pak yayat kehabisan bekal, padahal ia sudah mejual motor kesayangan satu-satunya dan untuk ongkos selama ini ia pinjam uang kesana kemari. Pada akhirnya Pak Yayat putus asa.
“Saya sudah bingung, sudah tak kuasa lagi jika harus pinjam uang, saya malu, apapun sudah saya jual dan saat ini sudah tidak ada lagi yang bisa di jual” Ungkap Pak Yayat
Pada akhirnya terpaksa Ruhhi harus putus pengobatannya hingga sudah hampir 1 tahun Ruhhi tidak berobat. Sudah 2 bulan ini penyakitnya semakin menjadi, matanya semakin menonjol hingga keluar darah segar, tangisan tak henti meraung dari dalam rumah yang hampir roboh milik Pak Yayat.
Dengan hati yang berat, Pak Yayat dan Istri hanya bisa berharap ada keajaiban untuk menyelamatkan anaknya tanpa ada tambahan utangnya. Pak Yayat, yang sehari-harinya bertani di kampung, tidak pernah menyangka penyakit Ruhhi akan seserius ini. Setiap langkah yang ia ambil terasa berat, namun harapan kesembuhan anaknya tercinta memberinya kekuatan.
Mirisnya, penghasilan Pak Yayat yang tak seberapa bahkan dengan kerja sampingan di produksi tembakau milik tetanggapun masih jauh dari kata cukup untuk ongkos ke rumah sakit dan melunasi iuran BPJS setiap bulannya.
Hai #OrangBaik, Pak Yayat dan Ruhii tak bisa berjuang sendirian. Mereka butuh uluran tangan kita agar bisa melanjutkan berbagai tindakan untuk operasi.
Yuk bantu perjuangan Pak Yayat untuk membawa anaknya berobat kembali dengan berdonasi melalui campaign ini!
Perjuangan Seorang Ayah Demi Kesembuhan Ruhhi
terkumpul dari target Rp 150.000.000