Bangun Pendidikan Islam di Bunaken
terkumpul dari target Rp 360.000.000
Sudah 5 tahun pak Juaeni tinggal di Kelurahan Molas, ling III, Bunaken, Manado. Ia mendapat amanah untuk berkerja sebagai guru honorer di sekolah MI Al-Aqsho. Ia juga merangkap sebagai pimpinan di Lembaga Pendidikan Islam Al-Aqsho dan imam di masjid Al-Aqsho.
Di lembaga pendidika Islam Al-aqsho ini terdapat Raudhatul Atfal (RA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Untuk Madrasah Ibtidaiyah, saat ini hanya terdapat dua lokal (kelas) di bagi menjadi 4 kelas.
Di sebelah utara MI terdapat lahan kosong seluas 720 m dengan harga jual sekitar Rp 360 juta. Mengingat kondisi MI saat ini sangat sempit dan hanya mampu menampung 2 lokal saja, maka pak Juaeni berencana untuk membebaskan lahan tersebut untuk perluasan MI.
Dalam keadaan terdesak akhirnya pak Juaeni terpaksa berhutang sebesar Rp 100 juta untuk ia jadikan jaminan uang muka. Ia lakukan karena ingin mengamankan lahan agar tidak ada pembeli lain.
Saat ini siswa MI Al-Aqsho berjumlah 36 orang anak dengan tenaga pendidik berjumlah 8 orang. Rata-rata pekerjaan orang tua wali murid adalah sebagai buruh tani, pekerja serabutan dan kaum dhuafa, bahkan mayoritas orang tua wali adalah muallaf.
Pak Juaeni mengerahkan segala kemanpuannya untuk memperjuangkan Pendidikan Islam masyarakat dhuafa dan muallaf di pinggiran kota (minoritas) di Bunaken. Para guru tetap bertahan dengan gaji Rp 500 ribu perbulan, padahal UMP manado saat ini sebesar Rp 2,8 juta.
Saat ini pak Juaeni dan para guru membutuhkan bantuan untuk melunasi hutang Rp 100 juta dan uang sisa pembebasan lahan sebesar Rp 260 juta. Mari sahabat sisihkan donasi terbaik kita untuk bantu pak Juaeni membangun pendidikan islam.
Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness!!!
Bangun Pendidikan Islam di Bunaken
terkumpul dari target Rp 360.000.000