"Perjuangan Ayah Penjual Krupuk Untuk Anaknya Sembuh"
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Air matanya tak terbendung disaat dagangannya banyak yang belum laku ditambah motornya mogok"
Bapak Tatan adalah seorang pria berusia 42 tahun yang menjalani hidup penuh perjuangan sebagai seorang penjual krupuk keliling. Setiap hari, ia bekerja keras di jalanan kota dengan bermodalkan motor bututnya untuk membawa pulang penghasilan sekitar Rp 20 ribu, jumlah yang cukup untuk membeli satu piring makan bagi keluarganya. Meski demikian, kehidupan Bapak Tatan jauh dari kata mudah.
Dia memiliki dua orang anak, salah satunya ia bawa ketika berjualan karena istri dan anak pertamanya sedang berjuang di Rumah Sakit, Anak pertama Pak Tatan bernama Tina, saat ini Tina sedang berjuang melawan penyakit komplikasi yang sangat parah hingga hidupnya bergantung terhadap oksigen 24jam.
Tina, yang kini berusia 18 tahun, hidup dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Badan Tina semakin hari semakin kurus, dan ia sudah tidak mampu melakukan aktivitas dasar seperti berbicara, berjalan, atau bahkan mengangkat kepalanya sendiri. Setiap hari, Tina mengalami kejang-kejang yang sering kali berakhir dengan pingsan, semakin memperparah kondisi kesehatannya. Kondisi ini membuat hidup Tina seperti bayi, meskipun usianya sudah belasan tahun.
Sebagai ayah, Bapak Tatan terus berjuang di tengah keterbatasannya. Selama hampir tujuh tahun bekerja sebagai penjual kerupuk keliling, penghasilan yang tidak menentu membuatnya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan medis Tina. Ia dan istrinya, Ibu Hera, dengan penuh kesabaran merawat kedua anaknya dengan berbagi tugas.
Pak Tatan merawat Si bungsu sembari mencari nafkah, sedangkan Bu Hera merawat Tina di Rumah Sakit. Meski begitu, biaya pengobatan Tina seperti untuk membeli susu, terapi, dan alat bantu medis bahkan tabung oksigen menjadi beban yang berat bagi keluarga sederhana ini.
Dokter mengatakan, harapan Tina hanya terletak pada perawatan intensif. Namun, pengobatan Tina kini terancam terhenti karena masalah ekonomi yang menimpa keluarga Pak Tatan. Padahal Pak Tatan sudah berusaha setiap hari ia bejualan hingga larut malam bahkan ia sudah berusaha menempelkan selembaran di barang jualannya mengabarkan kepada pembelinya bahwa ia sedang butuh uang untuk pengobatan anaknya dengan harapan barang jualannya laku habis. Namun apalah daya barang jualanya jarang sekali habis bahkan motornya sering mogok.
Kekhawatiran terbesar Bapak Tatan dan Ibu Hera bukan hanya pada kondisi saat ini, tetapi juga masa depan Tina. Mereka rela merawat Tina hingga kapan pun, namun ketakutan terbesar mereka saat ini adalah, "Jika tidak mampu lagi membelikan tabung oksigen dan susu untuk Tina dengan begitu sama saja mereka dengan membunuh anak sendiri"
#OrangBaik, Yuk bantu perjuangan Pak Tatan untuk keutuhan keluarganya
"Perjuangan Ayah Penjual Krupuk Untuk Anaknya Sembuh"
terkumpul dari target Rp 100.000.000