Sulistia Ningsih (29), warga Lingkungan Kwang Rundun, kel. Gonjak, Lombok Tengah, menderita tumor otak stadium 4. Yang mengharukan adalah Sulistia baru saja pulang pasca melahirkan bayinya.

Awalnya sejak 1 tahun yang lalu, Sulistia merasakan sakit di bagian kepala/migrain yang berkepanjangan lalu mengakibatkan benjolan di bagian mata saat itu.

Kemudian Sulistia dibawa ke RSUD Praya untuk diperiksa. Dokter menganjurkan tindakan operasi mata. Tapi, saat itu keluarga tidak memiliki biaya, karena biaya yang dibutuhkan sangat besar, sekitar 100 juta rupiah.

Akhirnya pengobatan Sulistia harus tertunda dan ia hanya dirawat di rumah oleh suami dan orang tuanya.

Sang suami, Samsul Hadi (29) awalnya bekerja sebagai supir pribadi, namun karena situasi wabah saat ini, ia diberhentikan dan kini menganggur.

"Untuk kebutuhan sehari-hari saja sekarang sangat sulit, anak masih kecil-kecil, apalagi untuk berobat..." ucap Samsul Hadi dengan mata yang berkaca-kaca.

Pak Samsul sangat mencintai istrinya dan berharap ia bisa sembuh. Ikhtiar sudah dilakukan, seringkali ia membeli obat untuk istrinya ke RSUP Mataram dengan perjalanan yang ditempuh dari rumah kurang lebih 35 km.

"Istri saya sebenarnya harus segera dioperasi, tapi karena keterbatasan biaya, saya baru bisa mengupayakan obat untuknya" tambah Pak Samsul. 

Kondisi Sulistia saat ini hanya bisa terbaring tak berdaya karena tumor ganas dan keadaannya lemas pasca melahirkan. Ia sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan. Hidup adalah harapan, Sulistia bertahan demi keluarga dan anak-anaknya.

Semoga kepedulian dan sumbangsih para donatur bisa menjadi jalan dari kesembuhan Sulistia.

Klik "DONASI SEKARANG" dan berikan donasi terbaikmu.

**Program ini diinisiasi oleh Relawan Inspirasi dan Desa Berdaya