Masih teringat jelas musibah awal bulan September lalu,

“Saat itu terdengar suara gas yang bocor, Ayah dan Ibu Rio sepulang solat magrib menghampiri tabung gas untuk membawanya keluar, seketika terlihat dari dekat dapur ada api dari pembakaran sampah yang menyambar, gas tersebut seketika meledak hebat. Seluruh isi rumah porak poranda dan seluruh keluarga Rio terbakar hebat.” ujar Bu Siti, salah satu tetangga Rio.

Petang itu, musibah menghampiri keluarga Rio.  Tabung gas 3 kg yang biasa orangtuanya dipakai untuk masak tiba - tiba meledak hebat. Seluruh keluarga Rio pun menjadi korban ledakan yang membuat seluruh tubuh mereka terbakar.

Saat itu Rio dan sang kakak beserta Kedua orangtuanya dilarikan ke RSUD Serang untuk mendapat penanganan intensif. Setelah 3 hari di rawat di RSUD, kedua Orang Tua Rio meninggal dunia, sementara Rio dan sang kakak masih di rawat di RSUD Serang.

Selang 2 minggu Kakak Rio pun ikut menyusul kedua orang tuanya. Rio saat itu sedang menderita sakit yang tak terhingga akibat luka bakar, sekarang Rio hanya sudah menjadi anak yatim piatu. Namun hingga kini Rio  belum mengetahui bahwa kedua orangtuanya dan Kakaknya sudah meninggal dunia, mengingat kondisinya yang masih kritis di rumah sakit.

Saat ini pada sekujur tubuh Rio dipenuhi luka bakar, hampir 85% tubuhnya terbakar dimana ia merasakan rasa perih dan gatal. 

Kadang – kadang luka tersebut tidak sengaja tergaruk oleh Rio yang menyebabkan lukanya semakin parah. Di tangan dan kaki Rio juga tumbuh keloid yang membuat tangan dan kakinya tidak bisa digunakan dengan normal.

Saudara dan tetangga Rio telah berjuang mati – matian untuk mengumpulkan uang agar bisa segera membantu Rio untuk operasi. Namun saat ini keluarga masih kekurangan biaya.

Orang Baik, setiap hari Rio  selalu menangis merasakan panas, gatal, dan perih dari luka bakar yang diderita secara bersamaan.  Maukah kamu membantu perjuangan Dik Rio yang sekarang sudah menjadi anak yatim piatu untuk pulih kembali?