Beliau adalah Pak Yusuf, asal Dukuh Badran, Desa Mertan Bendosari, Sukoharjo. Di usianya yang menginjak 60 tahun, beliau masih semangat mengayuh sepeda menempuh puluhan kilometer sampai ke kota Solo untuk berjualan arumanis.

Di atas sepeda beliau, terdapat 2 kotak blek (kaleng) wadah arumanis. Tapi hanya satu yang diisi dagangan, satunya lagi berisi pakaian ganti untuk persediaan karena memang jam pulangnya tidak tentu, dan jarak pulang ke rumah sangat jauh. Pak Yusuf menjajakan arumanis dengan harga 2.000 rupiah.

Menempuh jarak puluhan kilometer sangat berisiko untuk usia Pak Yusuf saat ini, namun terpaksa beliau lakukan demi bertahan hidup.

Semenjak istrinya meninggal 7 tahun silam, beliau kini tinggal berdua bersama anak laki-lakinya yang bekerja sebagai cleaning service di salah satu pusat perbelanjaan di Solo dengan upah yang sangat minim. Terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya dengan sang ayah.

Apalagi kondisi wabah saat ini, di mana-mana dilakukan pembatasan jam operasional, sehingga waktu kerja kini hanya 3 kali seminggu tentunya gaji pun dipotong sesuai beban kerja yang diberikan.

Di usianya saat ini, Pak Yusuf seringkali merasakan letih karena mengayuh sepeda puluhan kilometer. Pak Yusuf memiliki mimpi suatu saat bisa punya warung sendiri atau usaha yang dijalankan di rumah, namun beliau merasa mimpinya masih jauh tercapai.

Untuk memudahkan Pak Yusuf berjualan, beliau menabung sedikit-sedikit untuk bisa beli motor dibantu sang anak yang tak tega melihat ayahnya harus mengayuh sepeda, namun lagi-lagi benturan ekonomi menjadi penghalang.

Sahabat, yuk wujudkan mimpi modal usaha dan juga motor untuk Pak Yusuf agar dapat berjualan lebih banyak dan memudahkan beliau menempuh jarak puluhan kilometer.

Kepedulian kita adalah harapan Pak Yusuf. Gerakan kebaikan kita bersama dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik.

Klik "DONASI SEKARANG" Hadirkan kebahagiaan untuk Pak Yusuf dan keluarga.

*) Penggalangan dana ini diinisiasi oleh Aksimuda Indonesia