Tetap Semangat Bekerja dengan Naik Sepeda meski Stroke Melanda

Beliau adalah mas Dodit (41 tahun) memiliki nama lengkap Marsudi Suko Widodo adalah seorang kepala keluarga yang memiliki 2 putra kelas 10 SMK dan kelas 2 SD. Sejak 5 tahun lalu, beliau menderita stroke separuh yang mengakibatkan organ bagian kanan kurang berfungsi normal. Berat badan pun menurun drastis, dari 85 kg kini menjadi 50 kg. Sejak menderita stroke, kondisi keluarga mulai goyah hingga sang istri memutuskan pisah.

Satu bulan mas Dodit di rawat di RS sejak terkena stroke dan hampir 7 bulan lamanya mas Dodit terbaring di kamar kost dengan dirawat sang ibu yang juga menderita stroke.

Kondisi keuangan keluarga yang semakin menipis dan kondisi yang mulai membaik membuatnya bangkit di tengah keterbatasan.

Berbekal pengalaman marketing di sebuah perusahaan dan adanya sedikit modal, mas Dodit memutuskan beli sepeda bekas ke teman dan mulai berjualan plastik. Jam 8 pagi mas Dodit berangkat dari kontrakan di daerah Sukoharjo.

Mengayuh sepeda dengan keterbatasan tangan kanan untuk memegang stang sepeda maupun kaki kanan untuk mengayuh pedal menuju ke toko plastik yang berjarak sekitar 2,5 km untuk belanja plastik. Plastik dimasukkan dalam tas kemudian keliling ke toko maupun warung makan untuk menawarkan plastik.

Biasanya mas Dodit selesai jualan jam 2 siang dengan membawa keuntungan 50 ribu.

Apabila tidak dapat 50 ribu maka mas Dodit harus menahan diri dengan mengurangi jatah makan. 

Tiap hari beliau harus menyisihkan 13 ribu untuk bayar kontrakan (sebulan 350 ribu). 15 ribu untuk uang saku anak-anak yang tinggal dengan mantan istrinya dan sisanya untuk makan dan kebutuhan lainnya.

Bisa dikatakan penghasilan mas Dodit pas-pasan. Terkadang ada orang baik maupun jamaah masjid yang memberi bantuan untuk keperluan sehari-hari.

Saat ini beliau berharap memiliki motor untuk mendukung usahanya berjualan plastik. Guna memudahkan mas Dodit membeli plastik, yang tentunya dengan motor mas Dodit dapat membawa barang dagangan lebih banyak, dan dapat menambah penghasilannya.

Berharap usahanya semakin berkembang hingga kedepannya mas Dodit bisa memiliki toko kelontong di pinggir jalan.

Sahabat, kepedulian kita adalah harapan bagi Mas Dodit. Gerakan kebaikan kita bersama dapat mengubah hidup seseorang.

Mari ringankan beban Mas Dodit dengan ikut berdonasi.

Klik "DONASI SEKARANG" dan berikan donasi terbaikmu.