Lansia Sebatang Kara Bertahan hidup dari daun pisang
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Saat Musim kemarau emak wangsih tidak bisa mengerjakan pekerjaan nya untuk membuat wadah tanaman dari daun pisang, belum lagi genggaman tangannya yang sudah tak kuat sehingga mempersulit emak untuk bisa mendapat uang dan tak dapat untung. Mak wangsih tak dapat obati sakitnya sama SEKALI .
Disalah satu gang sempit,emak hidup seorang diri dengan kondisi yang serba terbatas,tangan bengkok dan kaki tidak bisa digerakkan dengan normal membuat emak hidup dalam keprihatinan..
"Menangis adalah cara emak untuk meratapi kesendirian nya"
Setiap pagi, sebelum mentari menampakkan sinarnya, Mak wangsih sudah mulai mengerjakan pekerjaan nya sebagai pembuat wadah untuk benih sayuran,walau dengan kondisi tertatih namun emak terus berjuang untuk bisa mendapat uang,walaupun tidak bisa dapat banyak yang penting emak bisa kebeli beras.
Meski tangannya sudah keriput dan kakinya terasa berat, dia tidak pernah menyerah. daun pisang itu adalah satu-satunya sumber penghasilan yang bisa dia andalkan.
Meskipun badannya terasa lelah dan suaranya serak akibat usia yang telah lanjut, dia tetap berjuang, karena dia tahu bahwa hanya dengan usaha keraslah dia bisa memberi makan kepada dirinya sendiri.
Teman baik,kita bantu perjuangan emak wangsih untuk bisa berobat dan memenuhi kebutuhan sehari hari emak
Lansia Sebatang Kara Bertahan hidup dari daun pisang
terkumpul dari target Rp 50.000.000