Nuryamin (41 tahun) merupakan tulang punggung keluarga dari seorang istri dan tiga anak. Kecelakaan menimpa dirinya 5 tahun lalu pada 2014 akibat jatuh dari pohon yang membuat dirinya tidak berdaya. Sejak saat itu, Nuryamin hanya terbaring di kasur rumahnya  Istrinya yang saat ini mencoba menggantikan peran Pak Nuryamin untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Sebenarnya jatuhnya Pak Nuryamin pada 2014 merupakan kedua kali, sebelumnya pada 2003 ia juga jatuh dari pohon dan kehilangan tangan kirinya. Ketika itu Pak Nuryamin jatuh menimpa tangannya sendiri saat hendak membersihkan benalu. Tulangnya patah keluar merobek daging, pengobatan seadanya justru memperburuk keadaan tangan kiri Pak Nuryamin saat itu. Sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit dan dokter mengharuskan tangan kirinya diamputasi karena sudah mulai membusuk dan akan menyebar ke bagian lain.

Bukan berarti karena itu Pak Nuryamin menyerah, kegigihannya terbukti dengan berhasilnya ia membuka warung bersama istrinya meski tanpa tangan kiri pada 2005. Penghasilannya sangat cukup untuk keluarganya saat itu. Namun, pada 2014, kejadian yang kurang lebih sama terulang kembali.

Kali ini Pak Nuryamin terjatuh dari pohon yang lebih tinggi dari sebelumnya, sampai ia sendiri tidak bisa merasakan bagian bawah tubuhnya. Dokter mengatakan bahwa terjadi gangguan sensor di bagian bawah tubuh Pak Nuryamin sehingga dirinya dapat dikatakan lumpuh. Perawatan dan pengobatan tidak dilakukan di rumah sakit karena terbatasnya biaya. Tabib di luar rumah sakit mengaku tidak ada yang mampu untuk menyembuhkan Pak Nuryamin.

Kehidupan terasa begitu berat, ketiga anak masing-masing masih bersekolah di jenjangnya. Eka Khoirul Fadli (14 thn) duduk di bangku SMP, Dwi Nofatu Farhan (8 thn) di SD, dan terakhir FIras (5 thn) menempuh pendidikan di jenjang TK. Istri Pak Nuryamin saat ini membuka usaha pempek dengan modal bantuan dari banyak pihak.

#SahabatBerbagi, mari kita bantu Pak Nuryamin untuk dapat sembuh, dan keluarganya untuk dapat melanjutkan kehidupan yang begitu berat. Klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.