Beliau adalah Ibu Winarsih, berusia 45 tahun. Beliau adalah seorang penyandang disabilitas lahir tanpa kedua kaki.

Meskipun begitu, beliau tidak patah semangat. Justru dengan disabilitasnya itu Ibu Winarsih merajut mimpi dan cita-citanya.

Ibu Winarsih tinggal bersama sang suami, Pak Budi Santoso (45) dan satu orang anaknya, Muhammad (7). Mereka tinggal di kontrakan di daerah Nogosaren RT 8 RW  23 Nogotirto, Gamping, Sleman.

Untuk menyambung hidup Ibu Winarsih berjualan cemilan yang beliau buat dibantu suaminya. Pak Budi, awalnya adalah seorang buruh, namun beliau terkena PHK akibat pandemi. Akhirnya ia membantu usaha Ibu Winarsih.

Namun, wabah corona ini membuat perekonomian keluarga Ibu Winarsih menjadi turun drastis. Semula sebelum wabah, penghasilan yang didapat berkisar 1,8 sampai 2 juta rupiah. Namun, setelah wabah, penghasilan menurun sebesar 600 ribu rupiah perbulan.

Kondisi ini benar benar menyulitkan Ibu Winarsih dan keluarganya. Ia harus bertahan hidup, juga harus bisa mengolah modal usahanya juga harus membayar kontrakan. Akhirnya Ibu Winarsih dan keluarganya harus pergi dari kontrakannya, karena kesulitan membayar dan memang permintaan dari pemilik kontrakan.

Untuk mendapatkan kontrakan baru tidaklah mudah bagi beliau, sebab itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sedangkan biaya yang ada sekarang saja untuk modal usaha dan kebutuhan harian sudah cukup berat, apalagi untuk membiayai sewa kontrakan.

Beliau berharap memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya yang tentu akan menambah penghasilannya.

Sahabat, yuk ringankan beban Ibu Winarsih dengan ikut berdonasi untuk beliau.

Donasi yang kita berikan tentunya sangat berarti bagi Ibu Winarsih.

Hadirkan kebahagiaan dengan klik "DONASI SEKARANG" dan berikan donasi terbaikmu.