“Saya selalu nangis kalau liat anak Saya, dia memang gak ngeluh, tetapi saya tahu sakitnya dia kayak apa. Justru dia yang tenangin Ibu, dia yakinin Ibu kalau dia kuat dan pasti bisa sembuh” ujar Sang Ibu menahan air mata.

Di usia yang masih sangat kecil, Ega sudah kehilangan dunia masa kecilnya. Tahun ini adalah tahun di mana seharusnya Ega memulai masa pendidikannya dengan mengikuti pendidikaan sekolah dasar. Adik yang malang ini malah harus berjuang dan bertaruh nyawa melawan tumor ganas yang bersarang di kakinya. Sejak kakinya membengkak 3 bulan yang lalu, hari-hari Ega dipenuhi ketidakpastian akan kesembuhannya.

Ega Rinata (7 tahun) tidak pernah menyangka kecelakaan saat bermain bersama teman-temannya bisa berakibat fatal. Rasa pegal, panas, dan perih pada kakinya yang tidak kunjung mereda membuat Ega menangis tiap.

Dokter bilang, Ega bisa bertahan hanya dengan tindkan operasi dan perawatan intensif yang didampingi oleh arahan dokter. Namun sayangnya pengobatan Ega saat ini terancam terhenti karena masalah ekonomi yang menghantam kondisi ayah dan ibunya.

Biaya operasional pengobatan Ega dari Indramayu ke Bandung bisa mencapai puluhan juta yang rasanya mustahil untuk dipenuhi oleh Ayah dan Ibunya. Mereka hanya bekerja hanya sebagai penjual gorengan di mana pendapatan kedua orang tua Ega setiap harinya hanya berkisar puluhan ribu saja, sangat jauh dari kebutuhan biaya pengobatan tumornya.

“Kata dokter tumor yang ada di kaki Ega sudah parah. Sel tumornya bisa menyebar ke organ Ega yang lainnya. Jika tidak segera ditangani ini berakibat fatal. Ya Allah padahal masa depannya masih panjang”, lirih Ayah Ega.

Masa depan Ega masih sangat panjang, namun ancaman dari penyakit tumor di kakinya tiap detik selalu menghantuinya. Pak Didi dan Bu Ratinih, tak sanggup bila harus kehilangan anak kesayangan mereka ini.

#OrangBaik, kalau ada rezeki berlebih, tolong bantu Ega bisa melanjutkan pengobatannya lagi. Yuk kita temani bocah cantik ini berjuang sembuh dari tumor ganasnya sebelum terlambat, dengan cara tekan tombol “Donasi sekarang”.