“Ibu, Alena Mau Sembuh Alena Mau Cantik Seperti Ibu”

Manusia mana yang siap diuji dengan penderitaan hidup tanpa ayah dan ibu sekaligus menderita penyakit kronis langka yang membuatnya dibully orang? Kenyataan itu harus dihadapi Aisyah Nur Alena (7 Tahun). Bagaikan Jatuh Tertimpa Tangga, Ibunda Alena meninggal sejak usia 4 Hari setelah dia lahir, tak lama ayahnya juga menyusul sang bunda saat usianya masih 5 bulan. Alena kini hanya bisa mengenal wajah ibu dan ayahnya lewat foto saja.

Benjolan besar pun tumbuh di bagian pipi kanan hingga kuping. Alena divonis dokter menderita Malignant Neoplasm Of Mandible atau Tumor yang berbahaya.  Benjolan tersebut menimbulkan rasa  sakit dan panas, yang membuat Alena menangis semalaman. Pengobatan rutin dan tindakan operasi menjadi satu-satunya jalan untuk menyelamatkannya. Setengah dari tubuhnya menghitam serta diiringi rasa gatal.

Semakin bertambahnya usia, dia menyadari apa yang dialaminya. Terkadang Alena merasa malu dan tidak jarang mengurung diri karena olokan dari teman-temanya yang menganggap bahwa Alena berbeda dengan teman-temanya.

Hanya Ibu Yesi lah yang menjadi dermaga kasih sayang Alena. Ibu Yesi adalah Kakak dari Ibunda Alena yang saat ini Rela mengurus dan membesarkannya walaupun dia seorang janda. Untuk Menghidupi Alena dan 2 anaknya, Ibu Yesi bekerja sebagai sales produk biskuit dengan penghasilanya yang terbatas. Masalah ekonomi ini yang membuat Alena belum ditangani secara medis. Padahal penyakit yang Alena derita menurut dokter harus segera ditangani. Karena menjadi korban bullying, Alena sempat pindah sekolah karena kondisi wajah dan kulitnya menjadi bahaan cemoohan teman-temannya.

 “Cita-Cita Alena ingin menjadi dokter, ingin bisa menolong orang-orang sakit, agar tidak ada lagi yang sakit seperti Alena” Ungkap Alena saat kami tanya mengenai cita-citanya.

Teman berbagi, Ayo kita bantu Alena agar bisa mendapatkan penanganan medis secepatnya. Sekarang Alena hanya ingin sembuh dan bisa sekolah tanpa harus dirundung oleh teman-temannya.