Tumor bersarang di Mulut Mungil Bantu Ahmad Operasi
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Nyawa Ahmad terus terancam akibat tumor di mulutnya yang semakin parah dan tak kunjung diobati.
Sudah lama Ahmad berobat dari rumah sakit ke rumah sakit namun tak kunjung mendapat pengobatan.
“Kalau bisa dipindahin, saya rela menanggung penyakit Ahmad bu. Lebih baik saya yang menderita, daripada anak saya yang terus kesakitan setiap hari…”, ucap ibu Ahmad
Tak pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya, bagaimana rasa sakit yang dirasakan Ahmad (2) yang harus bertaruh hidup dan mati karena tumor ganas nan mematikan di mulutnya.
Sejak usianya 18 bulan, Ahmad sudah mengalami kelainan pada mulutnya (langit-langit mulut ada benjolan). Namun orang tuanya hanya menganggap itu kelainan biasa yang akan sembuh seiring berjalannya waktu karena tidak ada keluhan apapun dari Ahmad.
Naasnya, kelainan di mulutnya tidak membaik justru bertambah parah. Puncaknya saat usia Ahmad 20 bulan. Mulutnya terus membengkak dan berwarna merah. Lalu orang tuanya bergegas membawa Ahmad ke rumah sakit terdekat untuk di cek kondisi Ahmad
Hati dan pikiran orangtua Ahmad mendadak gelap mendengar penjelasan dokter. Rupanya, yang bersarang di mulutnya selama 4 bulan ini adalah sel tumor yang sekarang sudah menjalar dan menutup mulut mungilnya ahmad.
Satu-satunya jalan agar Ahmad bisa bertahan dan sembuh adalah dengan operasi, kemoterapi rutin, dan mengikuti arahan dan pengawasan dokter untuk melakukan perawatan intensif
Namun sayangnya, ahmad tak kunjung mendapat pengobatan yang diinginkan oleh orangtuanya baik kemo maupun operasi. Mahalnya biaya pengobatan Ahmad terutama ongkos dari Bogor ke Bandung menjadi kendala utama bagi Orangtua Ahmad. Beliau tidak punya uang sebanyak itu. Apalagi batas pengeluaran jaminan kesehatan sudah tidak bisa digunakan lagi.
Bahkan penghasilan menjadi guru ngaji tidak sebanyak yang kita pikirkan,300 ribu perbulan yang Ayah Ahmad peroleh dari mengajar dan itu hanya cukup untuk sehari hari saja sedangkan pengobatan Ahmad tidak boleh terputus dan memerlukan biaya ratusan juta.
Sekarang, nyawa bayi mungil itu tengah di ujung tanduk. Tumor yang awalnya hanya sebesar kelereng, kini sudah Bahkan sampai mencuat keluar. Ukurannya, sudah hampir seukuran kepala Ahmad sendiri. YA ALLAH!
Sangat berat perjuangan Ayah Ahmad dan istrinya mencari biaya yang sangat banyak itu.
“Saya sudah bingung terkadang saya tidak bisa mengajar karena saya harus menjaga anak saya di rumah sakit,saya juga sudah tak kuasa lagi jika harus pinjam uang. Apapun sudah saya jual dan saat ini sudah tidak ada lagi yang bisa dijual..”
Teman baik,kita bantu Ahmad untuk melanjutkan pengobatan sampai ajmad sembuh..
Tumor bersarang di Mulut Mungil Bantu Ahmad Operasi
terkumpul dari target Rp 100.000.000